Rabu, 25 November 2009

YUNI_TUGAS HARI KE-2

TAK TERDUGA



Ku mulai hari itu dengan senyum yang khas dari bibir tipisku ini. Bismillah ...! Aktivitas sehari-hari seperti mencuci piring, merapikan tempat tidur, dan menyapu halaman sudah tak asing dan tak canggung untuk ku lakukan.

Hari itu tak biasa dengan hari-hari sebelumnya. Tiap pagi bumi tatar sunda ini diguyur hujan gerimis, romantis. Tapi hari itu lain,cerah terlihat sinar matahari di balik awan putih keabu-abuan. HemM...aku pun tak sabar untuk menjemur pakaian yang dari hari sebelumnya belum kering terjemur matahari.

Suasana suka cita yang terus menggejolak dalam hatiku. Hal ini membuat aku terus diliputi semangat untuk menghadapi hari-hari yang ku lalui. Aku siap-saip berangkat ke sekolah dasar tempat aku mencurahkan, menyalurkan, mendidik, dan mengajarkan semua ilmu yang aku dapat.

Mau tahu kenapa aku sangat senang menghadapi hari di waktu itu??? itu dia, aku baru punya gebetan baru. Alias pacar baru. Tapi, hatiku sebenarnya tak begitu bahagia. Mimik wajahku bisa saja bersandiwara dan menyembunyikan hal itu. Aku akan terus ceria selama hal itu tak membuatku sakit hati atau merasa tak nyaman lagi.

Di satu sisi aku ingin mempublikasikan kabar gembira ini, tapi di sisi lain aku tidak bisa membagi kebahagiaan itu pada semua orang. Karena, dia tidak mau secepat itu hal tersebut menyebar ke mana-mana. Apalagi harus tersebar ke seantero jagat raya ini. Wah,,, bisa-bisa ada masalah dech. Menyebalkan sich, cuma aku harus dapat memahami dan mengerti apa maksud dan tujuannya itu.

Waktu tak terasa, waktu pulang sekolah telah tiba. Belajar di sekolah pun telah usai untuk hari itu. Seperti biasa, guru-guru mengumpul di ruang guru membahas berbagai macam problematika yang terjadi di sekolah.waktu mengobrol telah usai, kami pergi dan pulang ke rumah masing-masing.

Aku punya janji dengan pacar baruku. Kalau sudah pulang sekolah harus main ke rumahnya. Aku senang bisa ada dan punya waktu buatnya. Aku pergi dengan perasaan tak tentu. Aku deg-degan. Tapi ku beranikan diri untuk menghadapi semua tantangan, rintangan dan hambatan yang akan menghampiriku. Bismillah...

Aku telah sampai di depan pintu rumahnya. Helaan napas panjang terus mengalir dari mulutku. Aku mulai ragu, tapi sudah terlanjur. Ku ketuk pintu itu dengan perasaan semberawut tak karuan.ada perasaan takut karena ada tantenya yang super cuek dan tegas.

Pacarku membukakan pintu rumahnya untukku. Kami mengobrol sampai tak ingat waktu telah menunjukkan pukul 5 sore. Matahari mulai tenggelam. Sekonyong-konyong perkataan tantenya memecah dikeheningan rumah itu. Dan sontak membuat kami terkejut. Tak kusangka dan tak kuduga tantenya mengusirku. Hati tersayat perih. Sakit sekali. Tapi aku tahu, dia melakukan hal itu karen a untuk kebaikkan kami berdua. Terima kasih tante!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar