Selasa, 15 Desember 2009

YUNI_TIPS 3

PERANAN IBU TERHADAP MASA DEPAN ANAK

Kasih ibu sepanjang hayat mungkin hanya sebuah pepatah semata. Tapi bila melihat berbagai perjuangan seorang ibu dalam menghantarkan anaknya mampu menuju kesuksesan, pepatah tersebut akan terbukti kebenarannya. Berbagai cara ditempuh oleh seorang ibu untuk mendorong buah hatinya menuju kesuksesan dikemudian hari. Tetesan air mata dan cucuran keringat mengiringi kerja keras seorang ibu yang ingin anaknya berada di puncak karir.

Seorang ibu menginginkan setiap buah hatinya sukses. Seorang ibu mampu membesarkan dan mendidik anak-anaknya menjadi orang yang sukses. Apalagi bagi orang tua yang memiliki anak yang serba kekurangan secara fisiknya merupakan kekurangan yang harus ditutupi oleh orang tuanya. Seharusnya dalam kasus seperti ini orang tua justru lebih terdorong untuk mendidik dan memotivasi anaknya yang menderita kekurangan fisik atau mentalnya tersebut untuk menggapai kesuksesan. Tekad itu pun akan berhasil berkat kerja keras yang dilakukan bersama sang suami. Kesuksesan seorang anak memang tak lepas dari peran dan dukungan orang tuanya apalagi ibunya.

Peranan seorang ibu memang begitu besar. Seorang ibu bias menghantarkan anaknya menuju kesuksesan, tapi tak jarang pula ada ibu8 yang justru bias menghilangkan masa depan anak-anaknya. Memang, hal ini bisa terjadi karena adanya faktor-faktor dalam masalah keluarga.

Faktor-faktor yang melatarbelakangi masalah tersebut semuanya berawal dari ketidaktahanan dalam menghadapi tekanan hidup. Mulai dari himpitan ekonomi, tekanan psikologi dan social, gangguan jiwa, stress, hingga masalah ketidaksetiaan pasangan.

Di zaman yang serba sulit seperti ini, alas an keadaan yang pas-pasan bahkan kurang, sering dijadikan alasan seseorang berbuat nekad. Contohnya seperti yang termuat dalam harian Realita Utama edisi 16 Tanggal 14-27 April 2008, seorang ibu yang tega menghabisi nyawa anak kandungnya. Hal tersebut dilatarbelakangi faktor ekonomi, anaknya yang sakit dan dugaan suaminya selingkuh. Sungguh tragis dan di luar kewajaran.

Mestinya seorang ibu memberikan belaian kasih sayang kepada anak-anaknya. Tetapi malah menjadi algojo bagi anak-anaknya. Sungguh anak adalah amanah Allah yang harus dijaga seperti dalam Surat Al-Anfaal ayat 28, “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesunguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.”

Dalam kasus ini seharusnya ada komunikasi yang dibangun, tanpa harus membunuh anak sendiri. Ada keluarga yang bisa diajak bicara dan lebih dari itu, ada Allah Yang Maha Segalanya, Yang Maha Mengetahui yang akan terjadi ke depannya. Semoga kita bisa mengambil hikmahnya.

Kamis, 10 Desember 2009

YUNI_TIPS 2.TUGAS HARI KE-3

MASALAH (1)

TEKNIK PENGEMBANGAN

Bila kendaraan bermotor berlalu lalang. Apa jadinya dengan : a) asap kendaraan, b) pencemaran udara, c) keadaan lingkungan, d) bahaya polusi bagi kesehatan.

  • “Apa akibatnya bila kendaraan bermotor mengeluarkan asap?” Jawab: asap yang keluar dari knalpot akan memenuhi jalan raya.
  • “Apa akibatnya bila asap dari knalpot memenuhi jalan raya?” Jawab: pengendara kendaraan itu sendiri dan pejalan kaki pasti menghisap udara kotor.
  • “Apa akibatnya bila orang menghisap udara kotor?” Jawab: saluran pernapasannya akan mengalami gangguan.
  • “Apa akibatnya bila saluran pernapasan mengalami gangguan?” Jawab: akan sesak napas.
  • “Apa akibatnya bila mengalami sesak napas?” Jawab: bisa menimbulkan kematian

MASALAH (2)

TEKNIK PENGEMBANGAN

Pencemaran udara

  • Kenapa terjadi pencemaran udara? Jawab: karena asap yang keluar dari knalpot memenuhi jalan raya.
  • Kenapa asap knalpot bias memenuhi jalan raya? Jawab: karena banyak kendaraan bermotor berlalu lalang.
  • Kenapa kendaraan bermotor berlalu lalang di jalan raya? Jawab: karena orang-orang lebih menyukai dan merasa nyaman mengendarai kendaraan bermotor.
  • Kenapa orang-orang lebih menyukai berkendara dengan kendaraan bermotor? Jawab: karena dapat mempermudah manusia dalam menempuh perjalanannya dalam beraktifitas.
  • Kenapa manusia memilih menggunakan alat transportasi yang dapat mempercepat perjalannya? Jawab: karena manusia memiliki hawa nafsu yang mendorong itu semua.

Rabu, 09 Desember 2009

YUNI_TIPS 2. TUGAS HARI KE-2

MASALAH (1)

TEKNIK PENGEMBANGAN

Bila seorang Muslimah tidak menutup aurat. Apa yang terjadi dengan : a) pergaulan mereka, b) keimanan kepada Allah SWT, c) pandangan orang, d) pendidikan keagamaannya.

  • “ Apa akibatnya bila seorang Muslimah dalam pergaulannya tidak menutup aurat ?”

Jawab : masyarakat akan menilai buruk.

  • “ Apa akibatnya bila masyarakat menilai buruk ?”

Jawab : imej di lingkungan tempat tinggalnya akan jelek.

  • “ Apa akibatnya bila imej jelek ?”

Jawab : akan merasa malu.

  • “ Apa akibatnya bila merasa malu ?”

Jawab : tidak bisa berinteraksi dengan baik.

  • “ Apa akibatnya bila tidak bisa berinteraksi dengan baik ?”

Jawab : akan terisolir dari lingkungannya.

MASALAH (2)

TEKNIK PENGEMBANGAN

Seorang Muslimah konsisten berjilbab

  • Kenapa seorang Muslimah bisa konsisten memakai jilbab ?

Jawab : karena bisa lebih menjaga adab-adab bergaul.

  • Kenapa harus menjaga adab-adab bergaul ?

Jawab : karena supaya bisa memelihara dan menjaga diri.

  • Kenapa harus memelihara dan menjaga diri ?

Jawab : karena dapat menghindari pergaulan bebas.

  • Kenapa dapat menghindari pergaulan bebas ?

Jawab : karena mempunyai niat dan tujuan untuk taat kepada Allah SWT.

  • Kenapa mempunyai niat dan tujuan untuk taat kepada Allah ?

Jawab : karena untuk mencari dan mendapatkan ridho Allah SWT.

Selasa, 08 Desember 2009

YUNI_TIPS 2. TUGAS HARI KE-1

MASALAH (1)

TEKNIK PENGEMBANGAN (1)

Bila keinginan seorang anak berbenturan dengan ortu, apa jadinya dengan : a) keakraban : dekat fisik, dekat bathin, b) empati terhadap ortu, c) kekompakkan ortu-anak, d) kasih sayang di antara mereka.

  • “ Apa akibatnya bila anak-ortu tidak akrab?”

Jawab : hubungan mereka tidak akan harmonis.

  • “ Apa akibatnya bila hubungan ortu-anak tidak harmonis?”

Jawab : di antara mereka akan terjadi konflik.

  • “ Apa akibatnya bila terjadi konflik?”

Jawab : ortu-anak akan bercerai-berai.

  • “ Apa akibatnya bila bercerai –berai?”

Jawab : kita tidak akan mempunyai teman.

  • “ Apa akibatnya bila tidak mempunyai teman?”

Jawab : akan sendirian dan tidak ada yang membantu.

MASALAH (2)

TEKNIK PENGEMBANGAN

Keinginan anak berbenturan dengan ortu

  • Kenapa keinginan anak berbenturan dengan ortu?

Jawab : karena pola asuh yang cenderung demokratis.

  • Kenapa pola asuh yang dipakai cenderung demokratis?

Jawab : karena sekarang kondisi sudah banyak berubah.

  • Kenapa sekarang kondisi banyak berubah?

Jawab : karena adanya perubahan zaman yang lebih modern dan canggih.

  • Kenapa adanya zaman modern?

Jawab : karena kebutuhan manusia yang tidak pernah puas.

  • Kenapa manusia tidak pernah puas?

Jawab : karena adanya hasrat ingin memiliki.

Kamis, 26 November 2009

YUNI_TUGAS HARI KE-3

KEHAMPAAN


Setiap aku mulai mengambil langkah dan berjalan, seakan ada kehampaan dan kekosongan dalam hati untuk terus berjalan dan melangkah ke depannya. Tak ada yang bisa mengerti betapa aku butuh mereka untuk mendampingiku dalam suka dan duka.
Aku termenung sendiri dalam keramaian orang. Sepi kurasakan. Banyak teman yang menemaniku, tapi tidak ada yang bisa membuatku bergairah. Aku bias bergembira dengan merangkai senyum termanis dari bibirku. Tapi hatiku hampa terasa.
Entah apa yang kurasa. Aku bingung. Aku hanya tahu bahwa diriku ini bingung dan merasa hampa. Aku ingin melakukan sesuatu, tetapi ku tak tahu. Ada sesuatu yang tak ku mengerti yang membuatku ragu untuk melakukannya.
Aku seakan-akan terombang-ambing dalam kekosongan pikiranku ini. Aku ingin ada yang mengerti semau ini. Tapi kenapa pada saat aku butuh seseorang untuk mencurahkan isi hatiku, mereka malah tak satu pun ada. Aku sendiri, terpuruk sedih.
Teman dihati seolah pergi menjauh. Dia tidak mau mengerti dan peduli padaku. Dia egois. Dia hanya perlu padaku saat dia butuh saja. Dan ketika dia tak inginkan aku untuk ada dan hadir untuknya. Maka aku dilempar, dibuang dan tak dihiraukannya. Dia tak segan-segan untuk menyerahkan aku pada orang lain. Dia menganggapku seolah-olah aku ini boneka usang yang sudah tidak dibutuhkan lagi olehnya. Aku benci…
Teman dihati sudah tidak peduli. Teman-teman tidak ada yang mau mengerti. Semua pergi menjauhiku. Apa yang sebenarnya telah aku lakukan sampai seperti ini. Ya Allah…ampuni segala dosa-dosaku…aku tidak ingin keadaan yang seperti ini terus membelengguku.
Keadaan ini membuatku tidak bisa bernapas lega dan terasa menyesakkan. Aku tak bersemangat. Kehampaan itu membuatku terus, terus dan terus dipaksa untuk menikmati lamunan panjang dalam pikiran yang semberawut. Khayalanku terus berimajinasi dan bermondar-mandir dalam ilusi yang kosong.
Benar-benar hal itu membuatku tak ekspresip. Tak semangat. Tak bergairah. Aaahhh ….memang membuatk tak berdaya untuk menjalankan kehidupan ini. aku butuh orang yang bisa mengisi kehampaan dan kekosongan hatiku ini.

Rabu, 25 November 2009

YUNI_TUGAS HARI KE-2

TAK TERDUGA



Ku mulai hari itu dengan senyum yang khas dari bibir tipisku ini. Bismillah ...! Aktivitas sehari-hari seperti mencuci piring, merapikan tempat tidur, dan menyapu halaman sudah tak asing dan tak canggung untuk ku lakukan.

Hari itu tak biasa dengan hari-hari sebelumnya. Tiap pagi bumi tatar sunda ini diguyur hujan gerimis, romantis. Tapi hari itu lain,cerah terlihat sinar matahari di balik awan putih keabu-abuan. HemM...aku pun tak sabar untuk menjemur pakaian yang dari hari sebelumnya belum kering terjemur matahari.

Suasana suka cita yang terus menggejolak dalam hatiku. Hal ini membuat aku terus diliputi semangat untuk menghadapi hari-hari yang ku lalui. Aku siap-saip berangkat ke sekolah dasar tempat aku mencurahkan, menyalurkan, mendidik, dan mengajarkan semua ilmu yang aku dapat.

Mau tahu kenapa aku sangat senang menghadapi hari di waktu itu??? itu dia, aku baru punya gebetan baru. Alias pacar baru. Tapi, hatiku sebenarnya tak begitu bahagia. Mimik wajahku bisa saja bersandiwara dan menyembunyikan hal itu. Aku akan terus ceria selama hal itu tak membuatku sakit hati atau merasa tak nyaman lagi.

Di satu sisi aku ingin mempublikasikan kabar gembira ini, tapi di sisi lain aku tidak bisa membagi kebahagiaan itu pada semua orang. Karena, dia tidak mau secepat itu hal tersebut menyebar ke mana-mana. Apalagi harus tersebar ke seantero jagat raya ini. Wah,,, bisa-bisa ada masalah dech. Menyebalkan sich, cuma aku harus dapat memahami dan mengerti apa maksud dan tujuannya itu.

Waktu tak terasa, waktu pulang sekolah telah tiba. Belajar di sekolah pun telah usai untuk hari itu. Seperti biasa, guru-guru mengumpul di ruang guru membahas berbagai macam problematika yang terjadi di sekolah.waktu mengobrol telah usai, kami pergi dan pulang ke rumah masing-masing.

Aku punya janji dengan pacar baruku. Kalau sudah pulang sekolah harus main ke rumahnya. Aku senang bisa ada dan punya waktu buatnya. Aku pergi dengan perasaan tak tentu. Aku deg-degan. Tapi ku beranikan diri untuk menghadapi semua tantangan, rintangan dan hambatan yang akan menghampiriku. Bismillah...

Aku telah sampai di depan pintu rumahnya. Helaan napas panjang terus mengalir dari mulutku. Aku mulai ragu, tapi sudah terlanjur. Ku ketuk pintu itu dengan perasaan semberawut tak karuan.ada perasaan takut karena ada tantenya yang super cuek dan tegas.

Pacarku membukakan pintu rumahnya untukku. Kami mengobrol sampai tak ingat waktu telah menunjukkan pukul 5 sore. Matahari mulai tenggelam. Sekonyong-konyong perkataan tantenya memecah dikeheningan rumah itu. Dan sontak membuat kami terkejut. Tak kusangka dan tak kuduga tantenya mengusirku. Hati tersayat perih. Sakit sekali. Tapi aku tahu, dia melakukan hal itu karen a untuk kebaikkan kami berdua. Terima kasih tante!

Selasa, 24 November 2009

YUNI_Tugas Hari ke-1

PERASAAN




Aku melihat mereka terus memandangi wajahku. Aku tak mengerti apa yang telah terjadi hari ini. Semuanya begitu semu dan menjemukan hatiku. Aku terus dan terus ditanya apa yang telah terjadi padaku. Dan yang mereka tanyakan itu membuat aku tak kuasa untuk menjawabnya. Yang ku mengerti hanya ada rasa malu yang terus menyelimuti hati dan perasaan ini.
Aku tak kuasa menyembunyikan rasa malu itu,. Walau terus ku tahan dan ku simpan dalam-dalam agar mereka melihat aku tegar dan percaya diri. Tapi dalam hati itu semua bohong, aku terus bersandiwara dalam memainkan raut dan mimik wajahku. Aku hebat??? tentu, hebat dalam dunia kebohongan. Aku hanya seorang pembohong terdahsyat di dunia. Aku tak mau teman-temanku tahu semua tentangku tak benar dan tak nyata adanya. Huh...Aku bingung...
Apa yang harus aku lakukan??? kepercayaan diri yang ada padaku luluh lantah seketika dan sekejap kedipan mata tak punya harga dan dinding benteng kekuasaan untuk menyembunyikan galau dan bimbang juga malu itu. Semua itu terjadi karena ada sesosok adam tak berperasaan, dia mengejekku dengan dan tanpa ada sedikit pun raut di wajahnya rasa bersalah. Menyebalkan...
Memang menyebalkan terus di rasuki, dihantui, dan dibayang-bayangi kejahatan terdahsyat, bohong. Aku ingin jujur, jujur pada semuanya. Tapi aku harus memulainya dari mana. Aku tak tahu. Hanya helaan napas panjang yang terus ku lakukan setiap mau berkata jujur dan akhirnya itu semua tak bisa ku lakukan. Aku bodoh...
Ketika aku berhasrat dan berkeinginan mengungkapkan semua, sontak aku tak berdaya karena aku takut mereka membenci , menghina, mengolok-olok, dan yang paling ku takuti adalah dijauhi oleh teman-temanku. Aku berpikir mungkin hanya waktu yang akan memberi tahukan semuanya pada mereka. Atau, aku sendiri yang akhirnya mengungkap semua kebohongan terbesar itu. Benar-benar waktulah yang terus mengatur waktunya sendiri.
Akhirnya, ku hanya bisa bersembunyi dalam topeng kebohongan. Kebohongan dalam menyembunyikan luka yang terus kubalut dengan plester. Luka itu ada karena kesalahan dalam mengobati luka di wajahku sendiri yang mengakibatkan kulit dari sebagian wajahku terkelupas, karena kekeringan dan akhirnya warna kulit wajahku tak merata. AhH....Aku malu...terbongkar dech!!!

Kamis, 19 November 2009

Judul Makalah : Gerakan Pemurnian wahabi : Muhammad Bin Abdul Wahhab ( 1115-1206/ 1701-1793 )
Penulis : Mulyawan S. Nugraha
NIM : 066. 1076 ( No. Urut absen : 23 )




KRITIKKAN


Kebaikkan
- Judulnya memakai huruf kapital semua dan berada di tengah-tengah.
- Sub bab ditulis dengan huruf kapital.
- Bagian isi dan bagian penutup penomoran halamannya diketik pada batas kanan atas.
- Pendahuluan yang kreatif, yang mampu merangkul atau mencuri perhatian pembaca banyak menggunakan istilah yang membuat penasaran pembaca. Sehingga mendorong pembaca untuk membaca bagian-bagian berikutnya.
- Adanya landasan teori. Memuat uraian atau pendapat tentang hasil-hasil penelitian yang pernah ada dan memiliki kaitan dengan materi atau bahasan makalah yang bersangkutan.
- Bagian penutup penomoran halamannya diketik pada batas kanan atas.
- Teknik penulisan penomoran bab serta perinciannya berurutan dan sistematis.


Keburukkan
- Tidak adanya rumusan masalah dan tujuan penelitian.
- Penomoran pada halaman pada bagian pendahukuan atau pada halaman pertama dari tiap bab tidak di ketik di tengah-tengah pada bagian bawah.
- Banyak menggunakan kata istilah atau bahasa yang tidak mudah di cerna pembaca secara lebih luas dari berbagai lapisan masyarakat harusnya menggunakan bahasa umum. Sehingga mudah dipahami oleh masyarakat umum.
- Penulis tidak konsisten dalam menulis kata Al- Quran.
- Pada halaman 6 penulisan lambangan tingkat tidak sesuai EYD. Seperti : Abad ke 12 Hijriyah. Seharusnya, Abad ke-12 H.
- Pada penulisan catatan kaki tidak ada tanda koma yang di pakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki,atau pada bagian untuk memisahkan bagian nama dengan judul buku. Seperti catatan kaki pada halaman M.Amien Rais. Cakrawala Islam: Antara Cita dan Fakta ( bandung : Mizan, 1995 ), halaman 116-128. Seharusnya : M. Amien Rais, Cakrawala Islam : Antara Cita dan Fakta ( Bandung : Mizan,1995), halaman. 166-128.
- Makalah tersebut tidak sistematis dalam penyusunannya.
- Bagian penutup pada makalah ini merupakan sub bab dari BAB Pembahasan. Sehingga, makalah ini urutan penyusunannya tidak sistematis. Seharusnya bagian penutup itu adalah bagian dari BAB Kesimpulan.Penutup merupakan bagian akhir yang dibaca pembaca, yang akan membentuk penjelasan atau persoalan yang diketengahkan.
- Tidak dilengkapi dengan daftar pustaka, yag memaparkan karya ilmiah lain yang di gunakan sebagai rujukan. Agar dapat ditelusuri orang lain atau pembaca, penulisan karya ilmiah rujukan tersebut perlu memuat nama pengarang, judul buku, penerbit, kota penerbit dan penerbitnya.

Jumat, 06 November 2009

ORTU-ANAK

BIKIN JEMBATAN KOMUNIKASI

Kalau pada hakikatnya ortu dan anak bisa jalan bareng, lantas kenapa mesti sering-sering pecah 'perang dingin' ?
Ortu dan anak pada dasarnya punya kesamaan prinsip, cuma jalannya yang kadang-kadang berbeda. Memang sih, konflik itu nggak melulu mesti dianggap sebagai benih bagi lahirnya ' perang dingin' ortu-anak. Bagi kehidupan manusia, itulah yang disebut dengan bumbu kehidupan. Selama ortu dan anak mampu mengelola konflik itu dengan baik, bumbu kehidupan itu akan makin menyedapkan hubungan mereka. Tapi sebagai manusia dengan pribadi masing-masing berbeda. Ortu dan anak kerap terjebak ke dalam daerah konflik yang potensial menimbulkan 'perang dingin'. Ini yang perli diwaspadai.
Menjaga konflik itu agar tidak menjelma menjadi perang dingin adalah kewajiban kedua belah pihak. Tapi sudah menjadi rahasia umum bahwa ortu-lah pihak pertama yang dituding oleh berbagai kalangan sebagai biang keladi lahirnya remaja-remaja bermasalah. Lalu siapa yang membela ortu kalau kita juga ikut mengkambinghitamkan beliau-beliau? Tidak ada, kecuali diri ortu itu sendiri. Padahal, seperti halnya anak, ortu juga manusia biasa yang perlu in put dari orang-orang di sekitarnya. Oleh karena itu, sudah saatnya kita nggak lagi melulu menuntut ortu agar tampil perfect bak malaikat, sementara di sisi lain kita pasif alias nggak berbuat apa-apa. Akan sangat bijak dan terasa bermanfaat jika kita mulai mengubah potensi bentrok menjadi dialog. Mulailah untuk calm down. Orang bijak bilang, konflik itu seperti air keruh. Jangan mengaduknya, karena sebentar lagi ia menjadi jernih.
Jadi, ketimbang mengaduk-aduk masalah sehingga bertambah keruh, di samping juga menguras tenaga dan pikiran, akan sangat bermanfaat jika kita mengubahnya menjadi jembatan komunikasi, misalnya meladeni 'serangan' ortu dengan diskusi yang menarik. Tentu saja, sebagaimana lazimnya diskusi, kita harus menjaganya agar kita maupun ortu tidak terjebak ke dalam debat. Serangan ortu bisa kita 'tangkis' dengan cara membikin jembatan komunikasi, seperti:
  • Tangkis konflik dengan teknik air menetes. Yakinlah bahwa air yang menetes secara terus-menerus akan membuat batu menjadi berlubang. Demikian juga sikap keras ortu. Jika meladeninya dengan sikap serupa, yang terjadi adalah perbenturan keras yang bakal minta korban, dan korban itu tak lain adalah kita sendiri.
  • Tangkis 'otoriterisme' ortu. Prinsip otoriterisme ortu sesungguhnya muncul akibat setiap ketergantungan kita masih sangat tinggi kepada beliau. Kalau kita bisa memegang pekerjaan-pekerjaan yang dapat mengurangi beban ortu, kenapa cuma berpangku tangan saja?
  • Tangkis pembatasan gerak dengan menunjukkan kemampuan membawa diri. Asumsi ortu dalam membatasi gerak anak adalah logika " jika-maka". Misalnya, jika kamu lemah maka kamu akan dikerjai orang. Dengan menunjukkan kemampuan diri sedikit demi sedikit ortu mulai membuka "gembok" pembatasan gerak itu.
  • Tangkis kuper ortu dengan memberinya akses berwawasan. Tidak semua ortu dalam membuat peraturan berdasarkan pengetahuan. Ada semata-mata karena rasa khawatir yang berlebihan. Inilah saatnya kita memberi ortu akses untuk memperluas wawasannya. Misalnya dengan menghadiahi beliau sebuah buku tentang teknik menjadi ortu yang efektif atau memberinya tiket seminar tentang komunikasi ortu dan anak.
Nah, jika jembatan komunikasi itu sudah terbentang, akan terasa betapa setiap perbedaan di antara ortu dan anak selalu punya penjelasan. Karena itu merupakan komunikasi dari dua 'dunia' yang berbeda.

Kamis, 22 Oktober 2009

SESALKU

SESALKU

Aku menunggu teman-teman menunaikan shalat Dzuhur. waktu itu saya lagi haid, jadi tidak ikut ke Mushola. Hanya bisa duduk di bawah depan kelas XII IPA 1.Oya, ini cerita waktu aku masih di SMA. Nama sekolahku SMA Pasundan Kota Sukabumi.
Aku masih menunggu mereka sendirian, mereka lama sampai-sampai aku bengong sendirian dalam suasana keheningan sekolah. Aku terlena dalam kesendirian pikranku melayang bebas merangkai imajinasi. Aku melamun, melamun, dan melamun.
Ada suara yang sontak memecahkan keheningan dan lamunan yang penuh imajinasi itu berhamburan.Suara itu memanggil namaku. Dia teman laki-laki ku namanya Pirjal. Dia menghampiri dan memberikan secarik kertas kepada ku. Aku tak mengerti apa maksudnya memberikan itu padaku ??? Dia hanya bilang baca & pahami. Oya dia bilang kalau itu pemberian Babam, nama panggilan yang sudah lengket padanya, yang didapat dari teman-temannya. Nama aslinya adalah Ramdan. Ternyata Pirjal hanya kurir yang disuruh oleh Babam.Pirjal pergi sambil senyum-senyum tanda bahagia, aneh. Segera ku baca tulisan dalam kertas itu.
Sesuatu Yang Tak Pasti
Kupikir ini hanya angan dalm hidupku
Ku berharap kau mengerti semua ini
Sekarang disini ku seorang diri
Dalam sepi menanti sesuatu yang tak pasti
Saatku pandangku pandang indah wajahmu
Hati ini bergetar tak tentu
Ku terdiam, terpukau penuh harap
Hanya asa dan khayal yang ku dekap
Kupandangi langit di malam sunyi
Kutatap rembulan dan bintang yang berseri
Namun apa arti semua ini
Ku hanya bisa berharap sesuatu yang tak pasti

By : Ba_Bams
Keningku bergurat-gurat menyelami maksud kata-kata yang tertulis dalam secarik kertas itu. Sebuah rangkaian indah yang memuat hatiku terenyah-enyah dan berperasaan lain.
hhhmm, Baban ??? secarik kertas berisi puisi ??? maksudnya pa ??? hati dan pikiran ku melayang penuh tanya. Aku terbengong hanyut dalam lamunan. Aku terkejut, teman-teman yang dari tadi aku tunggu baru muncul. Mereka menanyakan secarik kertas yang berisi puisi itu. Mereka membacanya dan menerka-nerka maksud isinya. Mereka bilang itu puisi ungkapan perasaan cinta dari Babam buatku.
Cinta??? Aku terkejut. Apa mungkin seperti itu. Sepanjang jalan dan sesampainya di rumah pikiranku terisi penuh tentang Babam, puisi dan cinta. Terus kupandangi dan kubaca puisi itu. Aku tetap tak mengerti.
Babam bersekolah di STM Pasundan mengambil jurusan otomotif. Aku mengenalnya sejak dia mendekati dan menyatakan cinta kepada temanku yang bernama Erni. Erni menggantungkan jawabannya karena waktu itu dia sedang menunggu kepastian cintanya dengan Usep. Ternyata Usep tidak bisa berhubungan dengan Erni karena dia belum mau berpacaran. Karena, dia sedang asyknya menikmati kebersamaan dengan teman-teman lelakinya.
Memang Erni mencintai Usep. Tapi, dia juga menyukai Babam. Sehingga dia memberi kesempatan kepada Babam.Erni memang tidak menolaknya. Tapi dia berjanji cerita cintanya akan dimulai pada waktu dia kelas XI. Erni meminta waktu karena dia baru sja putus cinta.
Janji tinggallah janji. Erni tidak bermaksud mengingkari janji. Dia disuruh oleh orang tuanya untuk tinggal bersama di Malaysia dan menetap di sana. Dia melanjutkan sekolahnya di sana. Dia belum sempat berpamitan dengan kami dan Babam. Hanya lewat telpon dan sms, dia berpamitan dan meminta maaf.
Kami kecewa pada Erni. Tapi, kami tahu itu bukan maunya. Mendengar Erni pergi, Babam tak dapat berkata apa-apa. Yang tergurat jelas diwajahnya hanyalah kepedihan. Bbam anak yang baik, murah senyum, ranah dan sopan, serta rajin dan pandai.
Waktu berlalu, tak terasa aku dan Babam jadi teman baik. Kita sama-sama aktif di OSIS. Walau beda sekolah tapi satu yayasan dan segerbang.
Suatu hari Babam menyuruh Pirjal untuk menjemputku menemuinya. Aku dan Babam bertemu di ruang kelas SMP Pasundan. Kami duduk berdua. Suasana mulai hening, lama sekali dia belum memulai percakapannya. Aku mencoba untuk menghangatkan suasana agar tidak membeku dengan kekakuan dan kecanggungan. Akhirnya dia pun memulai percakapan inti. Dia menyatakan cinta kepadaku. Aku tak menyangka hal itu bisa terjadi.
Dia bilang bisa menyukaiku karena aku mirip dengan Erni. Itu berarti dia terus mengingatmya. Ada kepribadianku yang mirip gengan Erni. Dengan mantap dan tegas aku menolaknya. Aku memang menyukainya, tapi hanya sebatas itu tak lebih. Maafkan Aku Babam...
Babam tak mempermasalahkan hal itu. Dia pengertian. Kita memang cocok sebagai teman saja.
Waktu berlalu dengan cepat. Tak terasa kita mulai menginjak kelas XII. Babam bercerita katanya dia akan pergi ke Jepang karena dia salah stu murid yang terpilih. Dia selalu berusaha mempelajari bahasa Jepang. Dari muli itu, dia sering sakit-sakitan. Jarang masuk sekolah.
Selang beberapa minggu, aku tak melihatnya. Ada yang bilang dia sedang sakit. Aku berpikir mungkun itu hanya sakit biasa. Tapi, waktu itu Pirjal mengatakan Babam mengalami komplikasi. Dia tidak dirawat di rumah sakit. Karena orang tuanya tidak mempunyai biaya. Makanya dia hanya dirawat di rumah saja dengan perawatan ala kadarnya.
Aku tertegun, aku ingi menangis. Aku menahan tangisku sampai-sampai tenggorokanku sakit. Rasanya bersedih saja tidak cukup untuk membangunkan Babam yang tengah terbaring tak berdaya. Aku berdoa dalam hati. Terus saja berdoa. Aku ingin Babam kembali seperti sedia kala. Sehat, ceria dan bersemangat.
Aku dan Cihie berencana menjenguk Babam ke rumahnya. Tapi, sekonyong-konyong Mihie dan Lilik mengajak main. Karena waktu itu kelas kami pulangnya cepat. Aku dan Cihie merasa ingin sekali menjenguk Babam. Entah kenapa kami berdua merasa ada perasaan yang memaksa dan mendorong kami untuk menjenguk Babam. Tapi kami juga ingin main bersama Lilik dan Mihie. Ternyata kami luluh oleh bujukan mereka agar mau main dulu sebelum pulang ke rumah.
Walau asyik bermain, tapi pikiranku terus tak henti-hentinya memikirkan keadaan Babam. Perkataan, pandangan mata dan pikiranku tak menentu. Galau...
Pagi menyambutku dengan hangatnya mentari yang mencairkan kebekuan yang terus mendekapku. Aku pergi ke sekolah seperti biasa. Sesampainya di sekolah, aku bertemu dengan Pirjal. Dia terlihat sedih. Dia menghampiriku dan berkata sesuatu yang tak ingin kudengar. Sesuatu yang membuat hatu, jantung, sorotan mata dan pikiranku sontak terkaget. Dia menyampaikan berita kalau babam telah berpulang pada sang kholik. Kakiku lemas, sejauh mata memandang hanya kekosongan yang terlihat. Seketika jiwaku seakan-akan tercabik-cabik.
Air mataku tak terbendung. Secepatnya aku berlari ke kelas. Disana ada cihie. Dia pun sudah mengetahuinya. Tangisku membeludak. Aku hanya bisa menyasali, karena kemarin tidak bisa menjenguknya ketika sakit. Dan aku bisa menemuinya setelah dia terbaring kaku tak bernyawa.
Kepergian babam memang menyesakkan semua orang. Kini aku hanya bisa berdoa semoga iman dan islammu di terima oleh Allah SWT dan di ampuni segala dosanya. Maafkan aku babam...
Setiap aku membaca lirih puisi yang di berikan babam 2 tahun yang lalu. Aku merasakan kepedihan. Kematian babam memang sangat memilukan dan banyak meninggalkan kenangan manis. Kenangan yang meski terasa singkat namun tatap meninggalkan kesan yang terindah dalam hidupku.